HUNIAN VERTIKAL, Untuk siapa ?

sumber gambar : mumbailive.com
secara fundamental, pembangunan hunian vertikal pada kawasan perkotaan adalah suatu bentuk penataan ruang utnuk menghasilkan kualitas lingkungan kota yang sehat karena hunian vertikal bersifat efisien dalam penggunaan lahannya. disamping itu hunian vertikal juga memberikan kesegaran untuk lahan terbuka hijau tetap ada karena faktor "vertikal" dri hunian vertikal tersebut. namun di sisi lain pada realita yang terjadi, hunian vertikal dalam hal ini berupa rusunawa, apartemen dan sejenisnya tidak sesuai sasaran untuk siapa hunian tersebut, entah itu faktor kesengajaan atau ketidaksengajaan, entah itu faktor "money is king" atau "humanity and social are second priority", mengapa demikian ?
.
dari perspektif ekonomi di kawasan kota besar, aktivitas ekonomi pendukung dan penggeraknya berasal dari berbagai strata sosial dan ekonomi yang beragam, strata sosial yang turut berpengaruh yaitu dari strata menengah ke bawah, terus kaitannya dengan hunian vertikal ? pelaku penggerak ekomoni perkotaan (masyarakat kota) yang menjadi faktor pendukung pertputaran aktivitas ekonomi harus mendapat dukungan dan apresiasi atas keberlangsungan perputaran ekonomi perkotaan tersebut melalui hunian vertikal yang diperuntukkkan untuk masyarakat tersebut, DENGAN CATATAN bahwa pembangunan hunian vertikal harus tepat sasaran dan berpihak kepada yang membutuhkan  (masyarakat kota penggerak ekonomi kota).
.
logikanya, "pembangunan kawasan kota adalah untuk kebahagiaan masyarakat kota", jika ada pembangunan (entah itu hunian vertikal atau sebut saja apartemen atau rusunawa/rusun sebagai contoh kasus) yang intens dan berskala besar tetapi masih ada masyarakatnya yang butuh dan berhak mendapat hunian layak bahkan dalam beberapa kawasan masih ada yang tinggal dalam rumah tidak layak huni, maka berdosalah (wallahu a'lam) mereka yang berwenang/berkewajiban untuk memanusiakan manusia dalam kasus ini MASYARAKAT MENENGAH yang juga berperan sebagai PENGGERAK EKONOMI KOTA.
.
Sebagai kesimpulan, dengan melihat kondisi ketersediaan lahan di kota makassar yang sudah mendekati kata "tidak tersedia" maka perlu adanya hunian vertikal sebagai solusi untuk menjawab problem tersebut, AKAN TETAPI yang perlu menjadi catatan yaitu sasaran penghuni hunian tersebut harus ditujukan kepada mereka yang berhak.
.
"KOTA YANG HEBAT TIDAK DILIHAT DARI SEBERAPA BANYAK DAN MEGAH BANGUNANNYA, AKAN TETAPI DILIHAT DARI SEBERAPA LEBAR TAWA DAN SENYUM MASYARAKAT KOTA"
\adiguna kurnia

TEMA ARSITEKTUR


Arsitektur Modern

Arsitektur modern lebih mengutamakan fungsi dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan dengan ornamen yang minim dan fungsional. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya. Massa bangunan yang dcenderung kubus dengan dekorasi ornamen garis vertikal, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas. Tampak bangunan didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, lis plang beton memanjang dan kanopi yang menjorok ke depan.
Rumah dengan arsitektur modern memiliki ornamen yang sederhana dengan plafond bertingkat dan void di ruang publik memberi kesan luas. Pengelolaan ruang dibuat saling terhubung dan hanya dibatasi dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv sehingga terkesan transparan dan menerus.
Penggunaan bahan stainless steel finishing polished, aluminum anodized,glossy tile, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan bangunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.

Arsitektur Mediterania


Arsitektur mediterania ini memiliki ornamen sederhana yang mengutamakan kenyamanan. Arsitektur mediterania terinspirasi dari bangunan-banguna Italia dan Spanyol. Bentuknya yang dinamis dengan penataan massa bangunan menyebar pada rumah dengan lahan yang luas, meskipun ada juga rumah bergaya mediteranian dengan komposisi bentuk yang kompak, untuk rumah pada lahan yang lebih terbatas. Tampak (fasad) bangunan memiliki balkon-balkon yang menonjol dengan jendela memiliki ukuran lebih kecil dan sedikit.
Untuk desain interior dengan langit-langit yang umumnya langsung mengekspos struktur atap dan tidak terlalu tinggi. Untuk bangunan bertingkat langit-langit memperlihatkan langsung struktur lantai. Tapi di Indonesia umumnya masih menggunakan plafond, baik pada bangunan satu lantai maupun rumah bertingkat. Hal ini dikarenakan persepsi sebagian besar orang Indonesia yang menganggap sebuah rumah  belum lengkap jika tidak memiliki plafond. Memiliki ruangan dengan ukuran luas yang lebih efisien, tidak berlebihan namun tata letak ruangan masih tetap terpisah-pisah menggunakan pemisah masif seperti dinding.
Penggunaan bahan bangunan pada gaya arsitektur mediternian umumnya menggunakan bahan bangunan yang natural, seperti kayu dengan finishing mate atau dof, besi tempa (wrough iron), penutup lantai keramik berjenis rustic dengan nat yeng lebar  4-7 mm, batu alam berwarna muda (cream, beige) meskipun banyak juga yang menggunakan cat sebagai finishing eksterior terutama interior.

Arsitektur Klasik


Arsitektur Klasik (Classic) memberikan kesan yang anggun dan mewah. Ciri khas arsitektur klasik yaitu pada pilar-pilar, ornament, dan profil-profil yang yang berkembang pada saat Kerajaan Romawi atau Yunani kuno. Bangunan dengan gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan fungsinya. Memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang teratur (monoton).
Untuk desain interiornya, misalnya langit-langitnya memiliki ketinggan ideal 3.5 meter, sehingga dapat mengekspresikan kemegahan. Bentuk lengkung dan lebar menjadi ciri khas pada tangga rumah klasik. Setiap jenis ruangan dibuat terpisah dengan ukuran yang besar. Dinding dilapisi motif floral atau garis sementara tirai jendela dipilih yang berbahan tebal dan menjuntai sampai ke lantai. Furnitur pun dipercantik dengan teknik ukir, pahat dan penyepuhan yang membuatnya semakin terlihat mewah. Bahan beludru dan brokat banyak diterapkan sebagai bahan penutup untuk furnitur maupun tirai. Warna-warna seperti kuning keemasan, biru langit dan krem banyak diterapkan pada ruang, furniture maupun elemen pelengkapnya.

Arsitektur Tema

Menurut Gunawan Tjahyono, “Tema Dalam Arti Purbanya Lebih Merupakan Pijakan Bagi Sebuah Tajuk. Dari Situlah Kita Yang Terlibat Dalam Kehadirannya Berangkat Untuk Melakukan Bahasan, Ulasan, Dan Tindakan (Intelektual). Dengan Demikian, Tema Melandaskan Seluruh Olahan Berkarya Dan Tindakan Intelektual Atau Seni. Dari Contoh Yang Sama, Dalam Bidang Arsitektur, Tema Dapat Melandasi Tindakan Berarsitektur.” ( Kilas Jurnal FTUI, Januari 2000, Volume 2 Nomor 1, Halaman 79 )
Arsitektur adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan tema itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu arsitektur adalah dunia yang di dalamnya terdapat semangat untuk teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk mencari jawaban.” ( AMI – Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 – 1995, Subur, Jakarta, 1995 ).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, tema adalah :
– Pokok pikiran, dasar cerita ( yang dipercakapkan ) dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,    dan lain – lain.
– Bertema, berarti mempunyai tema.
– Bertemakan, berarti berlandaskan tema.
Tema berasal dari bahasa Yunani yaitu Tithenai yang berarti meletakkan, dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan Theme yang selanjutnya kita kenal dengan istilah tema yang memiliki arti apa yang diletakkan, dinyatakan dan memposisikan sesuatu.
Tema terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu :
– Dari unsur teraga, nyata (seperti tema tentang flora, tema hutan, tema fauna dan lain-lain).
– Dari unsur tak teraga, abstrak (seperti tema kemanusiaan, tema budaya, dan lain-lain).

Arsitektur Minimalis

Gb. Rumah dengan gaya Arsitektur Minimalis
Arsitektur Minimalis, Pada awal 1990 banyak muncul pengembang bangunan perumahan di Indonesia yang menawarkan alternative rumah tinggal. Mulai dari perumahan tipe besar, sedang dan kecil. Variasi perumahan dengan tipe-tipe tersebut bertujuan agar hunian bisa terjangkau oleh berbagai kalangan. Bagi masyarakat dengan golongan ekonomi menengah memiliki rumah tinggal yang berdiri pada lahan 100 m2 hingga 200 m2 adalah pilihan yang tapat, karena lahan tersebut tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Perancangan secara maksimal dapat memenuhi kebutuhan penghuni karena bisa dirancang dua lantai atau lebih. Pada masyarakat modern saat ini, rumah tinggal yang berdiri pada lahan 100 m2 sampai 200 m2 banyak di bangun dengan gaya minimalis. Gaya minimalis semakin meningkat karena tampilannya yang simple.
Arsitektur minimalis lahir pada bad ke-18, tetapi gaya minimalis ini baru berkembang di Indonesia pada saat memasuki tahun 2000 yang keberadaannya tidak lagi mengikuti pakem aslinya tapi telah mengalami penyesuaian dengan kondisi lokal sehingga bertransformasi menjadi gaya minimalis eklektik yang merupakan perpaduan unsur minimalis dengan unsur lain sehingga menghasilkan gaya-gaya baru, seperti minimalis tropis, minimalis etnik, minimalis kontemporer dan sebagainya.
Pembentuk eksterior terdiri dari kesederhanaan sedikit komposisi massa, estetika diberikan oleh perbandingan besar kecil yang harmonis, kombinasi tekstur monoton dalam kesedarhanaan bentuk-bentuk geometris. Interior ditata dengan penempatan perabot interior sehingga tidak memenuhi ruang dengan berlebihan. Ruang  berlanjut antara ruang satu dan lainnya tanpa pembatas ruang yang solid, ruang terkesan luas dan menyatu. Jendela dan pintu dengan ukuran agak besar dalam bentuk sederhana. Dengan bahan bangunan hasil industri seperti, metal, aluminum, beton jadi, homogenus tile, keramik dan mengekspos bahan-bahan natural seperti kayu, batu tanpa finishing yang berlebihan.
Arsitektur Eropa
Karakteristik Morfologi pada Arsitektur Eksterior Bangunan di Eropa :
  1. Bukaan dengan ukuran besar, terutama pada sisi selatan
bangunan Bertujuan memanfaatkan sinar matahari sebagai
pencahayaan alami dan pemanas alami (kalor) dalam
bangunan.
  1. Penggunaan material kaca sebagai elemen penutup dinding,
terutama pada sisi selatan bangunan Bertujuan
memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan alami
dan pemanas alami (kalor) dalam bangunan.
Exterior Bangunan Di Eropa…
  1. Penggunaan sunscreen, terutama pada sisi bangunan tempat
jatuhnya sinar sinar matahari Bertujuan mengurangi sinar
matahari langsung masuk ke dalam bangunan.
  1. Penggunaan material transparan pada sebagian elemen
penutup atap Bertujuan memanfaatkan sinar matahari
untuk pencahayaan alami pada bangunan.
  1. Penggunaan sistem pencahayaan alami tidak langsung
Bertujuan mengurangi silau dari sinar matahari yang
digunakan sebagai pencahayaan alami pada bangunan.
  1. Karakteristik Morfologi pada Interior Bangunan Di Eropa :
  1. Penggunaan elemen penutup dinding kaca Bertujuan
memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan dan
pemanasan alami. Material penutup kaca yang berada pada
Analisa Morfologi Bangunan Sub Tropis Studi Kasus : Bangunan
Bertingkat 42 Tinggi Dan Sedang di Benua Amerika
sisi bangunan tempat jatuhnya sinar matahari menggunakan
sistem double glazz atau pelapis kaca.
  1. Penggunaan sistem ruang terbuka tanpa pembatas solid
Bertujuan memanfaatkan sinar matahari pada sisi interior
bangunan.
Interior Pada Bangunan Di Eropa…
  1. Penggunaan material transparan untuk pembatas ruang
Bertujuan memanfaatkan sinar matahari pada sisi interior
bangunan.
  1. Bukaan pada sisi atap bangunan Bertujuan untuk sirkulasi
udara alami dengan sistem yang berbeda antara musim
dingin dengan musim panas.
sekian duluh ya,,,,,,,,,,,,,

Arsitektur Alam

Arsitektur Merupakan Salah Satu Kebudayaan Manusia, Misalnya Piramida, Istana, Mesjid Dan Lain-Lain Yang Semuanya Adalah Karya Seni Manusia. Selain Bangunan Yang Dibuat Oleh Manusia Dialam Juga Ada Arsitektur Yang Keindahan Dan Keunikannya Jauh Lebih Bagus Dibandingkan Buatan Manusia. Misalnya Satwa-Satwa Yang Ada Didunia Ini Masing-Masing Memiliki Struktur Tubuh Yang Berbeda Dan Prilaku Satwa-Satwa Tersebut Juga Berbeda-Beda Yang Memang Dimilikinya Sejak Dilahirkan.
Beberapa keunikan dan keterampilan yang dimiliki oleh satwa bermacam-macam, misalnya dalam hal membuat sarang sebagai tempat tinggal mereka. Sarang yang dibuat oleh satwa terkadang hanya dianggap oleh sebagian manusia sebagai sebuah tempat yang biasa dan tidak memiliki keistimewaan. Padahal kalau kita mempelajarai prilaku satwa-satwa tersebut mulai dari membuat sarang, mencari makanan ataupun pola hidup mereka ternyata semuanya sangat indah dan mengesankan.
Berikut akan dijelaskan beberapa arsitektur alam yang unik dan istimewa :
  1. Lebah Madu
Lebah merupakan satwa yang memiliki keistimewaan dapat menghasilkan madu. Madu banyak sekali manfaatnya, baik dikonsumsi, untuk kesuburan rambut ataupun untuk kecantikan. Madu yang dihasilkan oleh lebah disimpan di kantung madu yang berbentuk heksagonal yang tersusun secara teratur. Alasan lebah memilih heksagonal sebagai bentuk tabung madu ternyata bentuk heksagonal memiliki kapasitas tampung yang lebih besar untuk menyimpang madu bila dibandingkan bentuk-bentuk lain seperti segitiga, segiempat, lingkaran ataupun bentuk-bentuk lainnya. Dalam membuat sarang lebah mengerjakannya secara bergotong-royong dan kemampuan lebah dalam membuat sarang ternyata telah diberikan saat mereka baru dilahirkan.
Sarang Lebah Sebagai Contoh Menjadi Inspirasi Pada Desain Arsitektur…
  1. Berang-berang.
Berang-berang hidup didalam danau. Karena kemampuan berenang berang-berang sangat baik sehingga berang-berang tidak merasa kesulitan dengan kehidupan didalam air. Berang-berang membuat sarang didalam danau. Sebelum membuat sarang terlebih dahulu mereka membuat bendungan untuk menahan laju arus air. Sarang dan juga bendungan yang dibuat berasal dari cabang-cabang dan batang pohon. Untuk mendapatkan kayu-kayu tersebut mereka bergotong-royong mencarinya dihutan. Dengan menggunakan gigi depan yang cukup tajam, berang-berang ini memotong pohon dan membawanya kedanau. Batang-batang pohon dan cabang-cabang pohon diangkut kepermukaan danau untuk dibuat sebuah bendungan. Setelah kurang lebih satu bulan akhirnya terbentuklah sebuah danau yang cukup besar sebagai tempat tinggal mereka. Bentuk bendungan yang dibuat berbentuk cekung. Ternyata disinilah letak kecerdikan satwa ini, karena bendungan yang bentuk cekung dapat menahan tekanan air dengan sangat kuat. Setelah terbentuk bendungan maka berang-berang mulai membuat sarang. Diatas permukaan danau terlihat seperti tumpukan kayu yang sebenarnya adalah sarang berang-berang tersebut. Untuk bisa masuk kedalam sarang mereka harus melewati dasar sarang yang merupakan pintu masuk. Sarang tersebut cukup kokoh karena pondasinya kuat. Didalam sarang tersebut mereka membuat dua ruangan yaitu ruang makan dan ruang tidur. Berang-berang membuat danau dengan kedalaman empat meter, hal ini bertujuan pada saat musim dingin danau akan membeku, sehingga dengan kedalaman empat meter berang-berang tetap bisa masuk kesarang mereka karena danau membeku hanya di permukaan saja.
Rumah Berang-Berang Sebagai Contoh Inspirasi Pada Desain Arsitektur…
  1. Rayap.
Rayap hidup berkoloni dan membuat sarang. Sarang rayap dapat mencapai kedalaman tiga sampai empat meter. Didalam sarang tersebut terdapat tempat untuk bercocok tanam, tempat menyimpan makanan dan tempat sirkulasi udara. Dalam membuat sarang rayap hanya menggunakan naluri dan ilham yang dimilikinya karena rayap adalah satwa yang tidak bisa melihat / buta.
Rumah Rayap Sebagai Inspirasi Adanya Basement Pada Highrise Building yang Ada Sekarang Ini…
  1. Burung Penganyam.
Sarang burung penganyam terbuat dari rumput-rumput kering. Burung penganyam membuat simpul pada sebuat cabang pohon dengan berbentuk lingkaran. Untuk membuat anyaman ini burung penganyam membuat tekhnik anyaman yang dimulai dari bawah keatas. Saat pembuatan simpul yang pertama harus benar, karena jika dari awal salah maka anyaman berikutnya akan salah. Sebuah pekerjaan yang tidak mudah.
  1. Lebah Liar.
Lebah liar membuat sarang dari kertas yang berbentuk heksagonal yang tersusun secara teratur. Ada juga lebah liar yang membentuk sarang mereka seperti pot. Mereka membuatnya menggunakan air liur yang dicampur dengan tanah. Setelah selesai membuat sarang, lebah liar tersebut meletakkan telurnya didalam sarang kemudian menutupnya. Setelah cukup lama telur-telur tersebut menetas dan anak-anak lebah akan keluar dari sarangnya.
  1. Laba-laba.
Laba-laba membuat sarang mereka berbentuk jaring-jaring. Jaring-jaring ini bersifat lentur namun sangat kuat. Jaring-jaring yang dikeluarkan laba-laba berasal dari bagian belakang tubuhnya. Bila ada satwa lain yang berukuran kecil terperangkap maka mustahil bisa lepas dan dengan mudah laba-laba menangkapnya.
Kesimpulan :
Alam semesta merupakan sebuah arsitektur yang sangat kompleks, dimana didalamnya terdapapt komponen-komponen arsitektur yang lebih kecil lagi. Alam merupakan komponen kecil yang sudah tersusun secara alami dimana banyak memberikan inspirasi dalam perkembangan desain arsitektur mulai dari zaman purba hingga zaman modern ini.
Begitu pula Insting dan kecerdasan yang dimiliki satwa-satwa tersebut bukanlah suatu kebetulan dan buka pula diturunkan dari generasi ke generasi seperti yang dikemukakan oleh Darwin pada abad ke IX dalam teori Evolusinya, melainkan pemberian Tuhan yang Maha Kuasa.
Selama ini manusia hanya menganggap bahwa arsitektur yang mereka buat adalah karya manusia semata-mata, padahal semua kecerdasan dan kemampuan manusia tersebut adalah Anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang patut disyukuri. Maka itu Kelestarian alam perlu sekali untuk dijaga sebaik-baiknya dan sebisa mungkin.

Bangunan Tradisional

Rumah Joglo…
Sebuah bangunan joglo yang menimbulkan interpretasi arsitektur Jawa mencerminkan ketenangan, hadir di antara bangunan- bangunan yang beraneka ragam. Interpretasi ini memiliki ciri pemakaian konstruksi atap yang kokoh dan bentuk lengkung-lengkungan di ruang per ruang.
Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni bangunan tradisional.
Struktur Konstruksi Rumah Joglo…
Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah adat Kudus terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau tumpang telu (tumpang tiga) di atasnya. Struktur joglo yang seperti itu, selain sebagai penopang struktur utama rumah, juga sebagai tumpuan atap rumah agar atap rumah bisa berbentuk pencu.
Pada arsitektur bangunan rumah joglo, seni arsitektur bukan sekadar pemahaman seni konstruksi rumah, juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan, bahkan sikap religiusitasnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini.
Denah Rumah Joglo…
Pada bagian pintu masuk memiliki tiga buah pintu, yakni pintu utama di tengah dan pintu kedua yang berada di samping kiri dan kanan pintu utama. Ketiga bagian pintu tersebut memiliki makna simbolis bahwa kupu tarung yang berada di tengah untuk keluarga besar, sementara dua pintu di samping kanan dan kiri untuk besan.
Pada ruang bagian dalam yang disebut gedongan dijadikan sebagai mihrab, tempat Imam memimpin salat yang dikaitkan dengan makna simbolis sebagai tempat yang disucikan, sakral, dan dikeramatkan. Gedongan juga merangkap sebagai tempat tidur utama yang dihormati dan pada waktuwaktu tertentu dijadikan sebagai ruang tidur pengantin bagi anak-anaknya.
Ruang depan yang disebut jaga satru disediakan untuk umat dan terbagi menjadi dua bagian, sebelah kiri untuk jamaah wanita dan sebelah kanan untuk jamaah pria. Masih pada ruang jaga satru di depan pintu masuk terdapat satu tiang di tengah ruang yang disebut tiang keseimbangan atau soko geder, selain sebagai simbol kepemilikan rumah, tiang tersebut juga berfungsi sebagai pertanda atau tonggak untuk mengingatkan pada penghuni tentang keesaan Tuhan.Begitu juga di ruang dalam terdapat empat tiang utama yang disebut soko guru melambangkan empat hakikat kesempurnaan hidup dan juga ditafsirkan sebagi hakikat dari sifat manusia.
Sistem Penghawaan Rumah Joglo…
Penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri. Saat manusia berada pada rumah joglo paling pinggir, sebagai perbatasan antara ruang luar dengan ruang dalam, manusia masih merasakan hawa udara dari luar, namun saat manusia bergerak semakin ke tengah, udara yang dirasakan semakin sejuk, hal ini dikarenakan volume ruang di bawah atap, semakin ke tengah semakin besar. Seperti teori yang ada pada fisika bangunan,
Efek volume sebenarnya memanfaatkan prinsip bahwa volume udara yang lebih besar akan menjadi panas lebih lama apabila dibandingkan dengan volume udara yang kecil.
Penghawaan Rumah Joglo…
Saat manusia kembali ingin keluar, udara yang terasa kembali mengalami perubahan, dari udara sejuk menuju udara yang terasa diluar ruangan. Dapat dilihat kalau penghawaan pada rumah joglo, memperhatikan penyesuaian tubuh manusia pada cuaca disekitarnya.
“Untuk membedakan status sosial pemilik rumah, kehadiran bentangan dan tiang penyangga dengan atap bersusun yang biasanya dibiarkan menyerupai warna aslinya menjadi ciri khas dari kehadiran sebuah pendopo dalam rumah dengan gaya ini,” tutur Zulfikar Latief, pemilik galeri Rumah Jawa, yang menyediakan rumah adat joglo dan furnitur etniknya.
Kesan yang akan timbul dari arsitektur bangunan tradisional joglo sering kali terasa antik dan kuno, hal ini timbul melalui kehadiran perabot hingga pernak-pernik pendukung bernuansa lawas yang dibiarkan apa adanya. Namun, dalam penataan hunian bergaya ini tidak ada salahnya bila dikombinasikan dengan gaya modern maupun minimalis.

Arsitektur Tropis

Ciri-ciri iklim tropis :
  1. Curah hujan tinggi
  1. Kelembaban tinggi
  1. Temperatur udara panas sampai dengan nikmat
  1. Angin (aliran udara) sedikit
  1. Radiasi matahari sedang sampai kuat (matahari bersinar sepanjang tahun)
  1. Pertukaran panas kecil karena kelembaban tinggi (udara sudah jenuh oleh uap air), sehingga air tidak mudah menguap.
Selain ciri-ciri umum tersebut, ada pula beberapa daerah yang mempunyai keadaan iklim yang sedikit berbeda, misalnya daerah pegunungan, seperti Bandung dan Malang lebih sering terjadi hujan, atau di daerah Nusa Tenggara Timur yang paling jarang terjadi hujan, sehingga disana banyak terdapat sabana atau padang rumput dan semak-semak.
Permasalahannya adalah bagaimana udara tetap mengalir sehingga penguapan bisa terus berlangsung. Misalnya untuk daerah yang mempunyai iklim tropik basah seperti yang tersebut di atas, dinding bangunan dibuat tebal dan tidak dibuat sirkulasi udara sehingga penguapan tidak terlalu cepat.
Kisi-kisi Sebagai Pereduksi Intensitas Cahaya Matahari Yang Masuk Ke Bangunan…
Strategi utama untuk bangunan:
– Menghalangi radiasi sinar matahari langsung dengan louvers dan sun shading (pembayang sinar matahari)
– Isolasi radiasi panas dengan ruang udara (pada atap dan pemakaian bahan-bahan bersel dan berpori atau berongga)
– Jarak bangunan dengan bangunan lain jauh untuk memperlancar aliran udara
– Kenyamanan Thermis dicapai dengan aliran udara yang mengenai tubuh manusia.
– Menghentikan/isolasi radiasi dengan reflektor kurang sesuai karena akan menambah panas lingkungan dan mengurangi penerapan kelembaban dan penguapan.
– Bahan-bahan yang dipakai sebaiknya mempunyai BJ kecil (ringan), time lag rendah, kapasitas panas kecil, dimensi kecil, berat sendiri kecil, dapat mengikuti kadar kelembaban udara sekitar dan konduktivitas panas rendah.
Bukaan yang Besar untuk Melancarkan Pergantian Udara Sehingga Dapat Memberikan Kesejukan Di Dalam Ruangan…
Perilaku iklim tropis dan bentuk bangunan:
  1. Curah hujan tinggi diatasi dengan kemiringan atap curam
  1. Kelembaban tinggi, diatasi dengan:
– Penggunaan dinding porous pada bangunan agar dapat ikut menyerap uap air di dalam ruangan dan meningkatkan kenyamanan. Dinding dikeringkan aliran udara yang melewati celah-celah dinding, mendinginkan permukaan bangunan,
– Bangunan mempunyai dua jenis jendela, temporal dan tetap. Jendela temporal digunakan pada siang hari.
Penguunaan Dinding dan Lantai dari Concrete Dapat Memberikan Kesan Sederhana dan Suhu Dingin Pada Permukaan Dinding dan Lantai Tersebut…
  1. Radiasi sinar langsung, diatasi dengan pemakaian sun shading. Agar panas tidak terakumulasi dipakai bahan yang kapasitas panasnya kecil. Pada malam hari, udara lembab akan mengembun dan jenuh, yang akan menimbulkan rasa panas. Karena itu, bahan yang dipakai harus mempunyai time lag rendah (cepat panas, cepat dingin). Pada siang hari, radiasi tinggi, bahan bangunan harus mempunyai konduktivitas panas rendah dan isolasi panas dengan udara mengalir (membawa udara panas dan uap air di permukaan bahan), mengurangi panas bangunan. Dimensi dan berat kecil agar tidak menyimpan panas. Pagi hari, suhu udara terdingin, bangunan harus membatasi pengeluaran panas dari dalam bangunan.
Penanaman Vegetasi yang Banyak Juga Dapat Menurunkan Suhu Sekitar Bangunan…
  1. Udara lembab, tanah lembab, radiasi panas balik dari tanah membuat udara jenuh. Keadaan ini ditanggulangi dengan mengangkat lantai bangunan untuk memberi kesempatan udara mengalir di kolong bangunan.
Bangunan tipe seperti inilah yang cocok untuk iklim di Indonesia. Dengan curah hujan yang tinggi dan Intensitas panas terik matahari juga tinggi, karena posisi Indonesia berada di garis Khatulistiwa menyebabkan indonesia mempunyai kelembaban yang tinggi. Oleh karena itulah Arsitektor tropis cocok di aplikasikan di Indonesia Tercinta.

Arsitektur Arab

Arsitektur Arab Modern
Menurut desainer interior dari Aesthetics Home, Mohammad Husni Saleh, gaya Timur Tengah banyak menerapkan bentuk geometrik seperti motif bintang, wajik, dan sulur-sulur. “Kesan ramai pun langsung tercipta karena biasanya gaya ini sering menabrak- nabrakkan motif dan warna,”.
Eksterior…
Kekuatan arsitektur bergaya Timur Tengah terletak pada tata eksterior dan interiornya yang dinamis. Sentuhan itu dapat ditemukan mulai bentuk- bentuk lengkung atau kubah berornamen pada bagian jendela atau lorong rumah, pemilihan desain kolom, dan material lantai. Semua hal tersebut bisa menjadi aksen unik.
“Selain memakai banyak motif pada kaca patri, yang menjadi ciri khas lain gaya Timur Tengah adalah pemakaian motif pada lantai dan langit-langit. Selain itu, tatanan pilar dengan atap kubah kian menguatkan gaya Timur Tengah,” sebut Husni, yang alumnus Institut Teknologi Bandung.
Interior…
Satu lagi yang menjadi kekhasan rumah Timur Tengah adalah ketersediaan kolam dan air mancur. Kehadiran sebuah kolam dengan mozaik keramik kecilkecil bermotif lengkap dengan nat yang diwarnai menjadi ciri khas. Kolam biasanya diletakkan di area foyer, ruang tengah, atau area-area umum lainnya.
Penggunaan kaca patri pada rumah Timur Tengah membuat ruangan menjadi lebih hangat. Bias cahaya dari luar masuk ke dalam ruangan yang umumnya memiliki penerangan temaram. Lampu pun dapat menjadi ornamen dekoratif dalam tatanan interior.
Kisi-Kisi Sebagai Pereduksi Sinar Matahari…
Lampu gantung, table ware, serta aksesori ruang dari kuningan, shisha, dan botol-botol dekoratif lainnya. Juga lilin dan dupa-dupaan menjadi pelengkap untuk penyemarak suasana,” kata Husni. Warna memegang peranan penting dalam konsep rumah Timur Tengah. Warna-warna khas Timur Tengah yang biasa diaplikasikan pada sebuah hunian adalah terakota, biru, hijau tua, hijau tosca, merah tua, dan warna-warna kayu.
Gaya Timur Tengah tak lengkap bila tidak dihiasi dengan karpet Persia yang kaya corak. Tak hanya sebagai penutup lantai, karpet dengan kombinasi warna cokelat tua, merah marun, dan kuning gading itu biasa pula dipajang sebagai wall hanging yang melengkapi ruang.
Ciri khas lain gaya ini adalah digunakannya kain-kain pelapis dekorasi ruang yang seolah-olah menjadi sebuah tenda di padang pasir. Sementara itu, pada penataan ruang-ruang, biasanya menggunakan sistem lesehan dengan bantal-bantal besar bermotif.
Ragam warna dan corak yang lebih hidup pada ornamen- ornamen ruang memberi daya tarik tersendiri dan tentunya menjadikan penataan ruang terasa lebih hangat. Gaya ini cocok sekali untuk mereka yang berkepribadian eksentrik.

Arsitektur Kontemporer

gambar. contoh bangunan kontemporer
Arsitektur ini berkembang sekitar awal 1920-an yang dimotori oleh sekumpulan arsitek Bauhaus School of Design, Jerman yang merupakan respon terhadap kemajuan teknologi dan berubahnya keadan sosial masyarakat akibat perang dunia. Gaya kontemporer juga sering diterjemahkan sebagai istilah arsitektur modern (Illustrated Dictionary of Architecture, Ernest Burden).
Istilah kontemporer sama artinya dengan modern yang kekinian, tapi dalam desain kerap dibedakan. Kontemporer menandai sebuah disain yang lebih maju, variatif, fleksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun teknologi yang dipakai dan menampilkan gaya yang lebih baru. Arsitektur ini dikenali lewat karakter desain yang praktis dan fungsional dengan pengolahan bentuk geometris yang simple dan warna-warna netral dengan tampilan yang bersih. Dalam desainnya banyak diterapkan penggunaan bahan-bahan natural dengan kualitas tinggi seperti sutera, marmer dan kayu.
Untuk desain interiornya, misalnya lantai, ditampilkan dengan kesan ringan melaui penggunaan keramik putih, lantai batu atau kayu atau penggunaan karpet berwarna lembut dan simple. Pengolahan dinding dengan warna-warna netral  (krem, putih bersih dan abu-abu) atau diolah unfinished dengan media semen plester atau bata ekspos. Untuk penutup jendela banyak ditemui penutup dari jenis blinds atau tirai yang simple. Furniture pun tampil dengan bentuk fungsional dan praktis dengan banyak mengeksplorasi dari kayu, kaca, kulit, krom, stainless steel dan besi.

INDONESIA

Benarkah, nama negara kita INDONESIA di beri nama sesuai dgn akronim para Wali (WALI SONGO) ? :
1. I - Ibrahim Malik/ Sunan Gresik
2. N - Nawai Macdhum / Sunan Bonang
3. D - Dorojatun R. Khosim/ Sunan Drajat
4. O - Oesman R. Djafar Sodiq/ Sunan Kudus
5. N - Ngampel R. Rahmat / Sunan Ampel
6. E - Eka Syarif Hidayatullah / Sunan Gunung Jati
7. S - Syaid Umar / Sunan Murya
8. I - Isyhaq Ainul Yaqin / Sunan Giri
9. A - Abdurahman R. Syahid / Sunan Kalijaga...

         Bahkan yang lebih unik lagi, yg betikut ini :
“Kemerdekaan INDONESIA Terdapat Pada Al-Quran Surah Al-Balad” Pernahkah kita mengetahui bahwa INDONESIA ternyata lahir bukan karena suatu KEBETULAN..? Setiap sesuatu, ada saatnya, ada masanya & bukan suatu kebetulan semata..!!! Begitu pula untuk negeri kita ini…
         Kata “INDONESIA” tentu kita sdh tdk asing lagi,Tapi pernahkah iseng2 kita hitung huruf2 yang ada di kata “INDONESIA”… Kalau belum pernah, mari kita coba hitung2an…

 I = 9
N = 14
D = 4
O = 15
N = 14
E = 5
S = 19
I = 9
A = 1

        Mari kita Coba teliti, dari sekian banyak angka, angka yg muncul hanya angka…”9, 1, 4 & 5”. Ternyata angka ini sama dgn angka tahun Kemerdekaan “INDONESIA 1945”. Tentunya angka ini bukan KEBETULAN,tapi angka ini memang sudah ditentukan di takdir kan oleh ALLAH SWT.        
       Angka atau Nomor cantik ini memang “dipersembahkan” khusus utk bangsa INDONESIA tercinta ini. Sekarng kita lanjutkan lagi,coba angka2 yg diatas tadi kita JUMLAH kan. Maka hasil penjumlahan kita itu akan dptkan angka “90”,Angka yang cukup SEMPURNA.
       Apabila angka “90” kita hubungkan dengan nama surat dlm Al-qur’an : Terdpt pd surat apa angka “90” ? Angka “90” tepat ada pada surat “Al-Balad” yang artinya “NEGERI”… Ternyata bukan hanya kemerdekaan yang telah dipersiapkan, tapi INDONESIA juga telah dinyatakan dalam Al-Quran bahwa wilayah ini memang sebuah NEGERI yg penuh dengan Rahmat dan karunia ILLAHI… Lihat lah Di dalam pembukaan atau mukadimah UUD 45 terdapat kalimat “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
      Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.

UU ARSITEK NO.6 TAHUN 2017


Dalam  melakukan   kegiatan  Praktik  Arsitek,  setiap  Arsitek memerlukan   peningkatan   penguasaan   dan    pengembangan   ilmu pengetahuan   dan    teknologi  melalui  pendidikan,   Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,  riset,   percepatan  penambahan  jumlah dan   penyebaran  Arsitek,  peningkatan  minat    pada    pendidikan  di bidang Arsitektur,  serta   peningkatan  mutu   karya   Arsitektur untuk menghadapi tantangan global.

Untuk  memberikan  kepastian  dan   pelindungan  hukum,  baik
kepada  Arsitek  maupun   kepada  Pengguna  Jasa    Arsitek,  Praktik Arsitek, karya  Arsitektur,  dan   masyarakat,  perlu   dibentuk  suatu Undang-Undang  tentang Arsitek. Penyelenggaraan  Praktik  Arsitek berasaskan  profesionalitas, integritas, etika,   keadilan,  keselarasan, kemanfaatan,  keamanan  dan  keselamatan, kelestarian,  dan keberlanjutan. Pengaturan Arsitek  bertujuan untuk  memberikan landasan     dan     kepastian    hukum    bagi     Arsitek,    memberikan pelindungan kepada  Pengguna Jasa   Arsitek dan   masyarakat  dalam Praktik Arsitek, memberikan arah  pertumbuhan  dan  pengembangan profesi Arsitek yang  berdaya saing  tinggi serta  memiliki keahlian dan hasil  pekerjaan yang  berkualitas; mendorong peningkatan kontribusi Arsitek  dalam   pembangunan   nasional   melalui penguasaan   dan pemajuan  ilmu   pengetahuan,   teknologi, dan    seni;  meningkatkan peran   Arsitek dalam mewujudkan pelaksanaan  pembangunan  yang berwawasan lingkungan; serta  menjaga dan  mengembangkan budaya dan  peradaban Indonesia.

Lingkup    pengaturan      Undang-Undang     ten tang      Arsitek mencakup   layanan   Praktik  Arsitek,  persyaratan   Arsitek,  Arsitek Asing, hak  dan  kewajiban, organisasi profesi, pembinaan Arsitek, dan sanksi  administratif.  

Undang-Undang ini  mengatur  bahwa  Arsitek adalah    seseorang    yang   melakukan    Praktik    Arsitek   untuk menghasilkan karya   Arsitektur meliputi perencanaan,  perancangan, pengawasan;    darr/atau   pengkajian  untuk    bangunan  gedung  dan lingkungannya, serta  yang  terkait dengan kawasan dan  kota.  Untuk
menjamin  mutu    kompetensi  dan    profesionalitas  layanan   profesi Arsitek, dikembangkan  standar   profesi Arsitek  yang   terdiri  atas standar  pendidikan atau  program profesi, standar  kompetensi, dan standar kinerja. Dalam hal  pekerjaan Arsitektur, Undang-Undang ini mengatur  lingkup layanan jasa   yang   dapat diberikan  oleh  Arsitek sebagai layanan Praktik Arsitek.

Dalam  Undang-Undang  ini   diatur  pula    bahwa  bagi   setiap Arsitek yang   akan    melakukan  Praktik  Arsitek  harus   memenuhi persyaratan mulai dari  persyaratan pendidikan atau  program profesi, registrasi,    Lisensi   bagi     Arsitek,   dan     Pengembangan    Profesi Berkelanjutan.  Selain itu,   untuk  Arsitek Asing diatur  persyaratan khusus,   antara   lain,   harus     memenuhi  persyaratan   kompetensi berupa sertifikat kompetensi menurut hukum negaranya yang  harus diregistrasi  di   Indonesia,  persyaratan   perizinan,   dan    kewajiban melakukan alih  keahlian dan  alih  pengetahuan. Lebihjauh, Undang­ Undang  ini  juga    mengatur  hak   dan   kewajiban  dari   Arsitek dan Arsitek Asing dalam menjalankan profesinya serta  hak  dan  kewajiban Pengguna Jasa   Arsitek.

Untuk  menjamin kualitas  dan   akuntabilitas  profesionalisme, Arsitek berhimpun  dalam Organisasi Profesi yang   bersifat mandiri dan    independen. Organisasi  Profesi merupakan   organisasi  yang bersifat  nasional  dan   memiliki jaringan  internasional.  Organisasi Profesi Arsitek memiliki tugas   dan   wewenang yang   diatur  dalam Undang-Undang ini,   antara  lain,   melakukan  pembinaan anggota, menyelenggarakan dan  memantau pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan,  serta   menetapkan  kode  etik  dan mengenakan sanksi bagi anggotanya yang  melanggar. Dalam mendukung   keprofesian  Arsitek,  Organisasi   Profesi  membentuk dewan yang   bersifat mandiri dan   independen yang   memiliki tugas dan   fungsi  untuk   membantu  Pemerintah  Pusat  dalam penyelenggaraan  keprofesian Arsitek. Di  samping  itu,   diatur  juga peran pembinaan profesi Arsitek oleh Pemerintah Pusat.


Dengan  Undang-Undang ini  diharapkan  Praktik  Arsitek dan profesi Arsitek dapat   berkembang di  tanah    air  dan   memiliki daya saing    tinggi   dengan   bangsa   lain    serta     menjawab   kebutuhan perubahan global dan  selanjutnya dapat  berkontribusi bagi kemajuan dan  kemandirian bangsa.



SEPUTAR ARSITEKTUR




Mungkin masih banyak yang bingung tentang apa itu arsitektur ? apa yang dilakukan seorang arsitek ? atau apa hubungan arsitek dan arsitektur ? atau bahkan belum ada yang bisa membedakan antara arsitek dan arsitektur, berikut ini akan saya jelaskan kepada anda seputar arsitektur,. agar tidak ada lagi kesalahpahaman, terutama bagi anda yang ,mengambil jurusan arsitektur pada saat ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. 

Apa yang arsitek lakukan ?
    Arsitek tidak hanya terlibat dalam desain sebuah bangunan. Sebagai profesional berlisensi, mereka juga bertanggung jawab atas keamanan publik dan pengawasan proyek. Peran mereka penting di setiap tahap konstruksi bangunan, mulai dari konsep awal sampai upacara pembukaan saat bangunan selesai. Di luar penyelesaian, seorang arsitek sering kali tetap terlibat dalam sebuah proyek karena bangunan berkembang untuk menggabungkan lingkungan dan gagasan baru.

Aspek pekerjaan dapat dibagi menjadi tiga peran utama atau fase - desain, dokumentasi, dan peran konstruksi.

    Dalam peran perancangan, seorang arsitek dipekerjakan oleh klien untuk menghasilkan desain terperinci dari sebuah konsep atau gagasan yang ingin dipunculkan oleh klien. Serta membutuhkan ide desain kreatif, peran ini melibatkan banyak pengetahuan teknis dan tanggung jawab. Ada kebutuhan untuk mematuhi peraturan bangunan dan keselamatan, peraturan dan batasan perencanaan daerah. Bergantung pada proyek tersebut, mungkin ada undang-undang seputar pelestarian lingkungan setempat atau bagian bangunan yang bersejarah. Rapat klien reguler penting untuk menetapkan persyaratan dan mendiskusikan proposal desain terperinci. Yang juga penting adalah memimpin tim profesional yang akan mengerjakan tahap proyek ini termasuk insinyur, perancang, dan pemodal.

    Selama tahap dokumentasi, tanggung jawabnya adalah untuk menangkap desain di atas kertas, menghasilkan gambar terperinci dan menggunakan teknologi seperti CAD untuk menguji kelayakan desain. Tahap ini dapat melibatkan revisi dan pencabutan ulang secara terus menerus untuk menggabungkan perubahan berdasarkan persyaratan, anggaran, dan peraturan klien. Setelah dokumen desain selesai, maka ada satu set dokumen kedua yang perlu diproduksi.

   Ini adalah dokumen konstruksi, yang menerjemahkan desain menjadi petunjuk dan spesifikasi teknis untuk para kontraktor dan ahli konstruksi. Begitu proyek mencapai tahap konstruksi, arsitek akan dilibatkan dalam kunjungan lapangan dan pertemuan, mengawasi konstruksi dan menandatangani beberapa pekerjaan, bernegosiasi dengan kontraktor dan menangani dan menyelesaikan masalah yang timbul.

Seperti apa tempat kerja seorang Arsitek ?
   Beragam peran berarti ada juga berbagai tempat kerja. Sebagian besar pekerjaan desain akan dilakukan dari kantor, tapi juga akan ada kunjungan ke kantor klien, pertemuan dengan kantor perencanaan dan pemerintah daerah, dan tentu saja kunjungan lapangan. Bergantung pada apakah mereka freelance atau dipekerjakan oleh perusahaan, seorang arsitek dapat bekerja dari kantor mereka sendiri, kadang-kadang dari rumah, atau dari sejumlah kantor perusahaan. Peran tersebut dapat melibatkan konferensi perjalanan, konferensi internasional, penempatan atau pertemuan.

Apa perbedaan antara seorang insinyur sipil dan arsitek ?
    Baik insinyur sipil maupun arsitek terlibat dalam perencanaan dan perancangan struktur. Namun, seorang insinyur sipil akan berkonsentrasi untuk memastikan strukturnya aman dan dapat bertahan dalam kondisi sehari-hari dan ekstrim, sementara arsitek akan fokus pada estetika pekerjaan struktural, serta berkonsentrasi pada tampilan, nuansa, dan fungsi. .

    Insinyur sipil akan menganalisis dan mengevaluasi integritas struktural dari desain yang telah dibuat oleh arsitek, dan menemukan cara untuk membuat perancangan konstruksi dimungkinkan dengan menyarankan perubahan / modifikasi untuk mengubah visi arsitek menjadi kenyataan.

    Insinyur sipil dan arsitek sering bekerja sama satu sama lain, karena pekerjaan mereka terkadang saling tumpang tindih. Hubungan kerja yang baik antara kedua profesi tersebut akan membuat pekerjaan konstruksi lebih efektif dan sukses. 

Apa perbedaan antara arsitek dan perancang arsitektur ?
   Seorang arsitek adalah seorang profesional berlisensi yang telah lulus ujian pendaftaran - ujian tujuh bagian yang sangat ketat yang dikelola oleh NCARB (Dewan Nasional Dewan Pendaftaran Arsitektur). Ujian ini untuk arsitek apa yang ujian pengacara adalah untuk pengacara.

Perancang arsitektur bukan arsitek berlisensi, dan belum lulus ujian pendaftaran.

Catatan: perancang arsitektur jangan bingung dengan arsitek desain, yang telah lulus ujian registrasi dan merupakan arsitek berlisensi, namun memilih hanya berurusan dengan aspek desain sebuah proyek, dan membiarkan arsitek lain berurusan dengan konstruksi akhir barang. .


Apakah arsitek interior seorang arsitek ?
   Singkatnya, tidak. "Arsitektur Interior (IA) sudah pasti berjalan jauh, profesi ini awalnya dikenal dengan Dekorasi Interior sebelum berkembang menjadi Desain Interior. Desain Interior profesional masih memberikan konsultasi dekorasi dan desain, namun tanggung jawab pekerjaan mereka sekarang mencakup lebih banyak 'tugas teknis' seperti sebagai gambar teknik, teknologi bangunan & servis, teknologi material & bangunan selesai, dan perincian furnitur.

    Kebutuhan untuk memahami hal-hal yang berhubungan dengan arsitektur dalam Desain Interior telah melahirkan bidang Arsitektur Interior (IA). Arsitektur Interior melibatkan perencanaan dan perincian interior bangunan perumahan atau komersial. Hal ini untuk memaksimalkan efektivitas dengan menekankan pada perencanaan dan penciptaan ruang. Tidak hanya ruang yang perlu terlihat bagus, juga harus fungsional. Desain inovatif memungkinkan kita hidup dan bekerja dengan lebih nyaman, efisien, dan aman; semua dalam lingkungan yang memenuhi estetika.

    Lantas apa lulusan arsitektur interior yang tepat, begitu mereka bergabung dengan tenaga kerja? Mereka merencanakan alokasi ruang, arus lalu lintas, serta bekerja sama dengan para insinyur untuk membangun layanan, bengkel tukang kayu, dan penerangan. Ini selain pemilihan bahan, furnitur, finishing, fitting dan karya seni, untuk menciptakan ruang yang menarik dan semarak. Mereka juga dilatih untuk mempertimbangkan modifikasi struktur interior bangunan dengan bantuan insinyur, bukan hanya memperbaiki kembali ruang-ruang yang ada. "

     Haruskah seorang arsitek tahu bagaimana membangun sebuah bangunan?
Arsitek berkewajiban untuk melindungi kesehatan, kesejahteraan dan keamanan penghuni bangunan, jadi arsitek harus memiliki pengetahuan konstruksi. Siapa pun yang merancang bangunan tanpa pengetahuan konstruksi adalah seniman atau perancang; mereka bukan arsitek Seorang arsitek bertanggung jawab atas konsepsi, eksekusi, dan penyelesaian sebuah bangunan.

    Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa bangunan di luar struktur rudimenter terlalu banyak karena hanya satu arsitek yang bisa mengambil atau memahami sepenuhnya semuanya sendiri. Terkadang ada kesenjangan dalam pengetahuan, dan dibutuhkan kolaborasi dengan arsitek dan insinyur lain untuk berhasil dan berhasil menjalankan sebuah desain sampai selesai.

Apakah arsitek dan insinyur sipil bekerja sama ?
    Dua perancang utama struktur adalah arsitek dan insinyur sipil; Kedua profesi tersebut merupakan bagian integral dari pelaksanaan dan konstruksi struktur.

   Tanggung jawab mereka sering tumpang tindih. Arsitek akan merancang ruang untuk memenuhi kebutuhan klien, dan akan menghasilkan cetak biru baik di dalam maupun di luar gedung. Karena arsitek bertanggung jawab bahwa bangunan itu aman bagi penghuninya, dia akan bekerja sama dengan seorang insinyur sipil untuk memastikan strukturnya memenuhi semua kode bangunan yang sesuai. Insinyur sipil juga dapat memberi saran dan / atau memilih bahan struktural yang sesuai, dan membantu menentukan sistem pemipaan pipa ledeng, listrik, pemanas, pendingin udara, dan ventilasi yang akan dibutuhkan.


Apa saran bagus bagi siswa arsitek ?
    Sekolah arsitektur sangat ketat, dan Anda tidak akan memiliki banyak kehidupan selama tahun-tahun sekolah Anda. Proyek memakan waktu lebih lama dari perkiraan Anda - bayangkan dua atau tiga kali lebih lama dari perkiraan Anda. Untuk beberapa tahun pertama, pekerjaan Anda semua akan dilakukan dengan tangan (pemodelan tangan dan gambar tangan). Menggambar segala sesuatu dan setiap hari, penting untuk menarik sebanyak mungkin. Ini akan membantu Anda dalam jangka panjang. Tahun-tahun berikutnya akan memperkenalkan pemodelan komputer. Pelajari bagaimana membuat dengan baik; Ini adalah salah satu hal yang paling berguna yang dapat Anda gunakan untuk resume dan portofolio Anda.

     Cobalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin pengalaman kerja sesegera mungkin. Tempat yang sangat baik untuk bekerja adalah di perusahaan konstruksi, karena Anda akan belajar banyak tentang bangunan yang sedang Anda rancang dan akan menjadi arsitek yang jauh lebih baik dengan pemahaman itu. Buat kesan terbaik yang Anda bisa selama magang Anda - Anda perlu mulai membangun hubungan / koneksi dengan orang sejak dini.

    Mengembangkan apresiasi terhadap seni dan pengaruh di luar ranah arsitektur. Cobalah dan pertahankan perspektif dari luar, ini akan membantu membuka pikiran Anda terhadap kemungkinan dan membentuk karir Anda.

Seperti apa rasanya menjadi seorang arsitek ?
     Menjadi arsitek bisa sangat menantang dan kompetitif. Universitas tidak mengajarkan segala hal yang perlu Anda ketahui, tapi ini mengembangkan bakat kreatif Anda dan membuka pikiran Anda terhadap gagasan baru.

    Anda akan belajar tentang bisnis dan aspek teknis arsitektur saat Anda mulai bekerja di lapangan. Anda juga akan mengembangkan kontak dan hubungan yang berguna dengan kontraktor, insinyur dan klien. Mempraktikkan arsitektur bagi sebagian besar arsitek bukan tentang perancangan, tapi tentang mengkoordinasikan proyek, memecahkan masalah desain, dan mengawasi rincian konstruksi. Semua tugas yang kadang-kadang biasa dan tidak membosankan ini akan menghasilkan sebuah desain yang sukses.

    Seiring waktu, Anda dapat memilih baik aspek desain, atau aspek teknis pekerjaan dan mungkin mengarah pada melakukan satu dari yang lain. Arah yang Anda ambil dalam karir Anda akan mendikte hari khas Anda nantinya.

    Desain arsitektur berfokus pada desain bangunan, penggunaan model 3d, sketsa, rendering dll. Desain teknis berfokus pada konstruksi, dokumentasi, dan rincian sebuah proyek. Ada juga sisi bisnis arsitektur, dan jika Anda merasa lebih menyukai sisi gambar itu, Anda bisa bercabang dan menjadi manajer proyek.

     Cobalah untuk mendapatkan kesempatan untuk meluangkan waktu di kantor arsitektur jika Anda bisa. Lihat apakah Anda menyukai apa yang orang-orang lakukan, mengobrol dengan mereka dan melihat apakah mereka adalah tipe orang dengan siapa Anda ingin bekerja dengan - ini benar-benar indikator terbaik apakah Anda akan senang menjadi arsitek atau tidak.

ARSITEK dan ARSITEKTUR

Seorang arsitek adalah seseorang yang suka merancang, dan secara khusus dilatih dan dilisensikan untuk mengerjakan perencanaan dan perancangan bangunan. Aspek peran arsitek sangat bervariasi dan mempesona seperti karya mereka. Inilah profesional yang memimpin proses pembuatan ruang fungsional, mulai dari konsep dan desain hingga realisasi desain sepenuhnya.

Arsitektur adalah seni yang bekerja bergandengan tangan dengan sains untuk merancang tempat-tempat di mana orang dapat hidup, makan, bekerja dan bermain. Sebagai pemimpin berbagai proyek, dari sesuatu yang sekecil rumah sakit, kampus, atau keseluruhan lingkungan, peran seorang arsitek adalah menyatukan ide dan visi kreatif klien dan mengingat kebutuhan orang-orang yang akan gunakan ruang baru

FILOSOFI RUMAH ADAT BUGIS



Rumah tempat tinggal suku bugis dibedakan berdasarkan status sosial dalam suku bugis dikenal dengan istilah saoraja, salassa, dan bala. Saoraja raja, yang terdiri dari dua kata yaitu :
sao berarti, gelar rumah raja dan
raja berarti : besar besar, atau raja, penguasa.
Jadi saoraja adalah rumah raja (penguasa). Yang ditempati oleh raja dan keturunannya atau kaum bangsawan. Sedangkan bala, adalah gelar rumah yang ditempati oleh orang maradeka atau orang biasa.

Bila dilihat dari segi kebangsawanannya, kedua jenis rumah (tempat tinggal) ini, tidak mempunyai perbedaan yang prinsipil. Perbedaannya hanya terletak pada status penghuninya dan ukuran rumahnya.

Masalah rumah bugis serta yang bersangkut paut dengan rumah menurut kepercayaan / adat bugis. Dari ketaerangan La Ceppaga seorang Panrita Bola (70 – th) Alamat kampung Garessi Desa Lipukasi Kecamatan Tanete Rilau Kab. Barru. (dikutip dari Disst. Prof. Dr. A. Zainal Abidin Farid SH)

Bentuk Rumah Bugis

Bentuk rumah bugis : Persegi Empat

Untuk mendirikan rumah selalu menggunakan dua arah sebagai arah yaitu timur dan barat.
Kalau rumah menghadap ke timur, maka letaknya :
rumah terdiri dari :
4 tiang ke samping (dari kiri ke kanan) No. 1-2-3-4. dan
4 tiang ke belakang (dari depan ke belakang) No. I-II-III-IV

Tiang 1 = I adalah tiang tempat bersandarnya tangga yang mempunyai sifat laki-laki karena tangga adalah tempat lalu lintas mencari dan membawa rezeki dari sang pria (Kepala Rumah Tangga) untuk sang wanita (Ibu rumah tangga).

Tiang II+2 adalah tiang pusat yang mempunyai sifat perempuan untuk menyimpan dan mempergunakan rezeki/hasil yang diperoleh sang kepala rumah tangga. Tiang II – 2 bila hanya terbatas pada lantai, maka tiang III – 2 menggantikan fungsi posi’ bola atau tiang pusat (pusar rumah).

Menurut kepercayaan orang bugis, mendirikan rumah adalah bagaikan menciptakan hidup baru bagi pria dan wanita, justru karena rumah itu rumah diklassifikasikan sebagai manusia. Bagaikan kehidupan sebagai pria dan wanita yaitu :

Tiang I – 1 = tempat bersandarnya tangga diumpakan pria. Tiang II – 2 atau III – 2 tiang pusat (pusar rumah) diumpakan wanita.



Dalam mendirikan rumah yang membujur ke timur diumpamakan rumah itu sebagai manusia berbaring membujur ke timur maka urutan tiang-tiangnya adalah:

I – 1, 1 – 2, 1 – 3, 1 – 4.

II – 1, II – 2, II – 3, II – 4.

III – 1, III – 2, III – 3, III – 4.

a. Tiang I – 1 difiksikan sebagai kepala manusia dan inilah yang dijadikan sandaran tangga, karena fungsi kepala sebagai manusia itu diterapkan kepada rumah tersebut, menjadi fungsi tempat sandaran rumah. Tangga itulah tempat lalu lintas sang pria mencari dan membawa rezeki kepada wanita. (diumpamakan pula sebagai bagian kepala/mulut tempat masuknya makanan ke perut.

b. Tiang II – 1 adalah masih merupakan bagian dari kepala, sedangkan tiang II – 2 atau III – 2 pusat rumah (posi’ bola)

Pusat mansuia adalah bagian perut yang menyimpan makan untuk hidupnya. Sedang rumah diterapkan sebagai tempat menyimpan hasil/rezeki yang diperoleh oleh sang pria. Setelah kita mengetahui fungsi kedua tiang tersebut maka untuk mendirikan rumah maka kedua tiang inilah yang terlebih dahulu dipilih dan diteliti mutu dan sifat – sifatnya baiknya. Sifat baik dari tiang tersebut dilihat dari pusar (pangkal tangkai yang disebut pasu).

a. Kalau Tiang itu bulat maka empat tiang harus diperiksa yaitu
Pada tiang I – 1, I – 2, II – 1 dan II – 2 atau III – 2 tidak boleh ada pusar yang berhadapan antara tiang I – 1 dan tiang II – 2 dan tiang II – 1 dengan tiang II – 2 atau II – 2.
b. Kalau tiang tiu persegi empat dan tiang II – 2 tidak melewati lantai maka hanya tiga tiang yang harus diperiksa yaitu tiang I – 1, dan tiang I – 2, dan tiang II – 1, tidak boleh ada pusar yang berhadapan antar ketiga tiang tersebut.

ad. a dan ad. b semuanya diperiksa mulai pada arateng sampai pada padongkot.

Lantai yang terdapat diantara tiang I – 1, I – 2, II – 1 dan II – 2 adalah lantai yang suci, yaitu tempat pertama – tama harus ditempati kepala dan ibu rumah tangga bermalam semalam atau tiga malam bila rumah itu mula ditempati dan setelah itu barulah pindah ke tempat tidurnya yang telah ditentukan khusus baginya, yaitu ruang yang ke II dari depan (Lontang Tengngae). Sedang setiap orang yang meninggal dalam rumah tersebut harus ditempatkan pada lantai tersebut (lantai suci).

Setelah tiang untuk sandaran tangga dan tiang untuk pusat rumah telah ditentukan, barulah tiang-tiang dan perkakas rumah lainnya disiapkan.



Tata Cara Mendirikan Rumah

1. Melubang semua tiang-tiang dan melicinkannya (mappa’ dan makkattang).
Kalau tiang – tiang itu akan dilubangi dan dilicinkan maka yang pertama – tama yang harus dikerjakan ialah tiang sandaran tangga dan tiang pusar rumah setelah itu barulah alat – alat lainnya yang dikerjakan.

2. Mendirikan rumah. Dalam mendirikan rumah yang pertama-tama didirikan ialah tiang dasar atau pusar rumah barulah tiang tempat sandaran tangga yang menyusul tiang – tiang lainnya. Untuk mendirikan rumah menurut kepercayaan orang bugis, kedua tiang ini mempunyai fungsi yang ketat dan oleh karena itu di bawah tiang tersebut disimpan benda-benda sebagai berikut:

* a. Kaluku (kelapa)
* b. Golla (gula)
* c. Aju Cenning (kayu manis)
* d. Ade Cenning (adas manis)
* e. Buah Pala

ad a, b, dan c diharapkan agar kehidupan rumah tangga selalu rukun dan bahagia dan murah rezeki.
ad. d, diharapkan agar setiap anggota rumah tangga menaati aturan-aturan adat yang berlaku dalam rumah tangga itu sendiri.

Menempati Rumah Baru (Menre Bola Baru)

1. Kepala dan Ibu rumah tangga bila menempati rumah baru, harus membawa ayam yaitu :
Kepala rumah tangga membawa ayam betina. Ibu rumah tangga membawa ayam jantan. Setelah kepala dan ibu rumah tangga sampai diatas rumah kedua ayam tersebut dilepaskan dan tidak boleh dipotong, karena dianggap sebagai ayam penjaga rumah.

Menurut kepercayaan orang Bugis, membawa ayam berarti kehidupan dan penghidupannya selalu dalam keadaan baik dan tentram, karena dalam istilah Bugis ayam adalah “Manu” diterapkan dalam kehidupan adalah “manuanu mutoi atuwotuwongenna”. Artinya baik-baik. Didalam menempati rumah baru Kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga menempati tempat yang suci satu malam, lalu pindah ke tempat yang telah disediakan yaitu pada Lontang Tengga (ruang tengah).

2. Sebelum kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga menempati rumah baru tersebut, terlebih dahulu ditempatkan buah-buahan yaitu :

* 1. Kelapa bertandan (Kaluku mattunrung) tua dan mudah.
* 2. Pisang bertandang (Otti Mattunrung) yang tua.
* 3. Nangka yang tua
* 4. Nenas yang tua
* 5. Tebu
* 6. Dan lain-lain yang manis-manis.

ad. 2. Dengan menghubungkan buah-buahan lainnya, dicita-citakan agar kehidupan dan penghidupan rumah tangga itu baik-baik dan bahagia. Anasa- cita - cita terkabul. (rifomi-nasai).

3. Setelah upacara menempati rumah baru berlangsung, disediakanlah makanan untuk para tamu-tamu dan bahkan seisi rumah, terutama makanan yang menurut kepercayaan orang-orang bugis membawa pengaruh dalam kehidupan dan penghidupan dalam rumah tangga itu, antara lain :

a. Lana-lana (bedda’) kue ini adalah tepung mentah yang dicampur dengan kelapa dan gula merah. Lana-lana artinya “Masagena” (Longgar) = berkecukupan.

b. Jompo’-jompo’ dan Onde-onde. Kue ini dibuat dari tepung ketan, bentuknya bundar, isinya gula merah. Khusus onde-onde cara memasaknya ialah dengan memasukkannya kedalam air yang sedang mendidih dan sebelum masak onde-onde tersebut muncul terapung di atas air.
Menurut kepercayaan orang-orang Bugis, bahwa generasi di masa mendatang memperoleh kehidupan dan penghidupan yang baik dan bahagia.

Mompo – Timbul – Muncul. Upacara menempati rumah baru kadang-kadang berlangsung selama 3 sampai 7 hari berturut-turut, yang dikunjungi oleh segenap keluarga, bahkan segenap penduduk dalam kampung tersebut.

Macam-macam Rumah Bugis dahulu kala

1. Salassa’ atau Saoraja.
Salassa’ hanya ditempati oleh arung (raja) yang memimpin pemerintahan dan lazim juga disebut Saoraja. Saoraja dapat pula ditempati oleh Bangsawan dan/atau keturunan raja yang terdekat.

2. Salassa Baringeng (lantainya rata).
Salassa Baringeng (lantainya rata) yang ditempati oleh bangsawan yang disebut Anak Cera’ Ciceng.

3. Rumah tiga petak (lantainya bertingkat) memakai tamping tassoddo’.
Rumah tiga petak (lantai bertingkat) yang ditempati oleh mereka yang disebut ata’ simana (ata yang tidak dapat berpisah dengan raja/bangsawan dan mereka ini berhak mendapat warisan baik materil maupun inmateril, antara lain kedudukan.

4. Rumah dua petak.
Rumah dua petak (Tellukkaarateng) ditempati oleh rakyat biasa termasuk:
Ata mana (hamba yang dibeli atau yang dikalahkan dalam judi atau dalam perang).
Ata Passaromase (hamba karena mencari kehidupan, lalu menghambakan diri).

Macam-macam Timpa’ Laja’

* 1. Salassa’ tidak terbatas banyaknya tingkatan Timpa’ Laja’nya.
* 2. Salassa Baringeng, hanya tiga tingkatan timpa’ laja’nya.
* 3. Rumah tiga petak, dua tingkatan timpa’ laja’nya.
* 4. Rumah rakyat / hamba, tidak bertingkat timpa’laja’nya.



Rumah orang Bugis, baik Saoraja maupun bola terdiri atas tiga bagian, ketiga bagian tersebut adalah

* (1) Awa Bola,
* (2) Ale Bola, dan
* (3) Rakkeang.

- Awa’ Bola adalah kolong rumah yang terletak pada bagian bawah, antara lantai dan tanah.
Ale Bola adalah badan rumah yang terdiri dari lantai dan dinding rumah, terletak antara lantai dan loteng rumah.
- Rakkeang adalah bagian rumah yang paling atas, bagian ini terdiri dari loteng dan atap rumah.
Pada Saoraja terdapat Timpa Laja yang bertingkat-tingkat antara tiga sampai sembilan tingkat, seperti dapat kita lihat pada Lontara Panguriseng Abbatirenna Anak Arungnge Ri Soppeng bahwa tingkat Rumah Adat Bugis ialah :

* I. Bocco Timpa’Laja 9 susun
* II. Bocco Timpa’Laja 7 susun
* III. Bocco Timpa’Laja 5 susun
* IV. Bocco Timpa’Laja 3 susun
* V. Bocco Timpa’Laja Polos,

(Mattulada, Prof,DR (1995)

Macam Tangga Rumah Bugis.

1. Safana, untuk salassa atau Saoraja dan salassa baringeng. Lazim terbuat bambu dengan lapisan/dasar bambu beranyam.
Safana juga dapat digunakan oleh rakyat biasa, yang membuat rumah tambahan (sarafo) bagi upacara perkawinan. Penganting dianggap sebagai raja sehari.

2. Tuka, yaitu tangga rumah Ata Simana’ yang mempnyai hubungan darah dengan arung dan atau bangsawan.
Disebut Tuka’ karena pemiliknya mendaki darahnya. Bahasa Bugis yang sinonim ialah tuppu, suatu istilah untuk bahagian ade’ (adat, hukum kebiasaan) yang mengatur tentang Hirarki peraturan ade’.

3. Addengeng, yang terdiri dari :

* a. Addengeng yang mempunyai ibu tangga tiga buah, khusus untuk Pabbicara, pembantu raja, Arung Lili’ dan pejabat-pejabat negeri di luar golongan bansawan al. Inang tau, Anang, Tomacowa-cowa.
* b. Addengeng yang mempunyai ibu tangga dua buah, khusus untuk rakyat biasa dan abadi.

Bentuk rumah Bugis yang lain adalah Bola Sada’ yang berdampingan dua dengan sejajar bahagian depan, bentuk itu disebut Bola Sada’ karena sama besar dan sejajar, rumah ini dipereuntukkan bagi kalangan bangsawan, baik yang mempunyai jabatan negeri maupun tidak. Dari bentuk macam-macam rumah Bugis itu, beserta timpa’laja serta tangganya membuktikan bahwa dalam masyarakat hukum orang Bugis dahulu terdapat standen sebagai berikut :


a. Arung (Raja) yang memerintah, yang lazim dikategorikan berdarah murni yang bergelar Datu, termasuk Ana’Mattola (Putra Mahkota).
b. Anak arung (Bangsawan) yang ada pertalian darah dengan raja yang diklasifikasikan lagi dalam beberapa bagian.
c. Mardeka (Jemma Lappa’) termasuk tau Tongeng Karaja, yang masih mempunyai darah bangsawan, tetapi tidak dapat disebut Anakarung lagi, yaitu rakyat biasa yang jumlahnya terbanyak.
d. Ata (Hamba) abdi yang terdiri dari :

* 1. Ata Simana’ yaitu hamba yang tidak dapat dipisahkan dengan Raja atau bangsawan, yang dapat saling waris-mewarisi dengan Puangnya (tuannya) baik materil maupun inmateril.
* 2. Ata Mana’ yaitu hamba yang dibeli (lazim sanaknya sendiri yang menjualnya untuk merampas barang-barang pusaka bersama), atau orang yang dipidana mati tetapi diberi pengampunan, dapat hidup sebagai abdi raja/Bangsawan, atau ditawan dalam peperangan.
* 3. Ata Passaromase, yaitu hamba yang mengabdikan diri untuk dapat hidup, termasuk orang-orang yang kalah main judi atau berhutang, tetapi tak dapat membayar utangnya (pandeling).

Dalam semua bentuk dan macam rumah Bugis itu dikenal istilah Bola Gennea’ (rumah Sempurna). Terutama dalam hubungan filsafat dan pandangan hidup orang-orang Bugis yang disebut dengan Sulafa’ Eppa (persegi empat). Karena bentuk rumah harus persegi empat yang memiliki empat unsur kesempurnaan. Demikianpun bentuk kampung dahulu kala juga persegi empat. Orang-orang Bugis baru dikatakan sempurna dan lengkap kalau memiliki Sulafa’Eppa (laki-laki bersegi empat). Pribahasa dan Petuah Petitih: ”Iyyafa muabbaine mubolaifi Sulafa’ Eppa’e” berarti barulah engkau kawin kalau memiliki empat segi.
Seorang yang hendak bangun dari tidurnya, menyiapkan diri sebelum bangun, yang disebut mappatefu (melengkapi diri) supaya selamat menghadapi apapun juga. Dunia dan jagat semesta dipandang persegi empat. Rumah barulah dianggap lengkap kalau tersedia tempat untuk :

* a. Tamu, Ialah ruangan bagian depan rumah.
* b. Kepala dan ibu rumah tangga, yaitu bagian tengah rumah, dimana terdapat juga posi’ bola lambang wanita dan kemakmuran.
* c. Anak-anak dan gadis-gadis dalam rumah tangga itu, bagian belakang.
* d. Para abdi (kalau ada), bahagian belakang juga untuk wanita-wanita. Untuk laki-laki lazim ditempatkan di rumah kecil di samping atau di belakang induk rumah.

Jadi rumah bugis dibagi atas tiga bahagian yaitu :

* 1. Lontang risaliweng (bahagian depan)
* 2. Lontang ri tengnga (bahagian tengah) yang di dinding dari bahagian depan.
* 3. Lontang ri laleng (bahagian dalam atau belakang)





Dalam memeliharah rumah dan rumah tangga, kampung dan negeri dipakai pedoman elompugi’ (nyanyian Bugis) yang mengandung makna yang mendalam sekali sebagai berikut:


Tapalla’-palla’ ri passirinna bolata tataneng ade’.
Tafallimpo bunga fute.
Tuwo ade’ta mallimpo bunga futeta.

Arti lett. :
Mari kita memagari negara atau rumah kita dengan pagar adat.
Kita semarakkan keharuman seluruh isi negeri atau isi rumah kita.
Hidup adat kita, hidup mengharum mewangi isi negeri atau rumah kita.

Sebagaimana negeri, kampung dan rumah, harus dipagari secara persegi empat, maka seseorang juga harus memagari dirinya dengan sulafa eppa yakni :
Ade’, Rafang, Wari’, dan Tuppu (Adat, Yurisprudensi, Protokol, dan aturan hirarki).

Pappaseng (amanah) orang-orang Bugis dahulu terkenal, bahwa barang siapa yang pernah bernaung di pinggir rumah orang lain maka tidak diperbolehkan lagi berhati jahat terhadapnya : “Rekkua siya furami riyaccinaungi fassiringpolana seuwae tau, tempeddingngi rikira-kira rimaja’e”

Golongan bangsawan yang disebutkan di atas, dalam pergaulan sehari-hari oleh masyarakat disebut dengan sapaan, Datue, Bau, Petta, dan Puang. Namun kata puang ini juga diberikan sapaan kepada orang-orang yang dituakan atau dihormati serta sesama anak bangsawan yang mutlak menyapa kepada yang tua dengan kata Puang. Dan kata Daeng digunakan bagi yang berstatus Tomadeceng, dalam menyapa sesamanya.

Inilah salah satu aspek budaya bagi masyarakat Bugis pada umumnya dan khususnya di Baringeng ini yang kemudian menjelma dalam system hubungan social dalam bentuk stratifikasi. Ia tumbuh dan berkembang hingga saat ini sebagai interaksi simbolik alam kehidupan masyarakat, sebagaimana masyarakat lainnya di berbagai golongan etnis di alam raya ini khususnya suku Bugis.

Seperti yang telah dipaparkan di muka bahwa penduduk yang mendiami Baringeng ini adalah 100% orang Bugis, maka dalam pergaulan sehari-hari mereka mernggunakan Bahasa Bugis. Demikian pula aspek kehidupan social lainnya dalam pergaulan sehari-hari di kalangan masyarakat Baringeng, pada umumnya warga yang berusia muda sangat menghormati orang-orang tua. Seperti misalnya dalam pergaulan, bila seorang anak yang sedang bercakap dengan orang yang seusia ayah atau ibunya, maka si anak tersebut akan selalu mengiringi ucapannya-ucapannya dengan kalimat atau ungkapan kata sesuai dengan status sosialnya, atau kata Puang, yaitu suatu ungkapan penghormatan yang biasa ditujukan kepaa golongan bangsawan. Demikian pula dalam penggunaan kata ganti yaitu :

* - Ada Cenga, yaitu ungkapan kata yang ditujukan kepada raja atau anak Bangsawan, atau orang yang status social lebih tinggi dari kita, seperti kata “Anutta Puang, Alena Petta Puang”.
* - Ada Makkarateng, artinya kata-kata yang diperuntukkan kepada yang sama derajatnya contoh kata “Idi’, anutta pada idi” kata pada idi ini tidak boleh kita katakan apabila kita berbincang dengan seorang raja atau bangsawan.
* - Ada Cuku’,artinya ucapan - ucapan yang diungkapkan raja, anak bangsawan kepada yang dibawahnya, seperti “iko, anummu”.

Penempatan ketiga kata ganti inilah biasa menjadi ukuran bagi masyarakat Bugis dalam arti “Misseng Bettuang” dan menjadi pengukuran dan penilaian orang/masyarakat.
Kehidupan social masyarakat yang masih nampak hingga kini di Baringeng ini yang masih nyata dan menonjol, ialah semangat kerja sama secara gorong royong, sebagai sosialisasi kebersamaan dalam bentuk kerja secara gotongroyong, seperti ketika terjadi atau adanya warga yang ditimpa musibah kematian, perkawinan, khitanan, mendirikan rumah baru, kegiatan-kegiataan keagamaan, serta menanam padi, dan sebagainya. Sifat gotong royong ini disebut ”Sibali reso atau Sibali Peri” yang bermakna sama-sama bekerja dan sama-sama menanggung resiko untuk kemaslahatan bersama.

Dalam kehidupan budaya, nampaknya masyarakat yang mendiami Baringeng ini tidak mempunyai perbedaan dengan kehidupan budaya pada kerajaan kecil lainnya yang merupakan bekas wilayah Kerajaan Soppeng pada khususnya dan pada daerah Bugis pada umumnya. Hal itu dapat dimengerti dan dipahami bahwa Baringeng ini adalah bekas daerah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Petta Baringeng. Namun yang menjadi kajian dalam penulisan dan penelitian ini adalah H. Andi Mappa Petta Baringeng.

Sebagaimana Baringeng ini mengenal berbagai macam seni budaya tradisional, seperti: seni tari, seni sastra dn seni musik. Seni tari yang sering dilakukan ialah Tari Padduppa artinya tarian yang dilakukan pada saat penjemputan tamu dikala ada pengantin atau perayaan atau menjemput tamu, yang datang pada acara itu. Seni sastra yang merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh rangkaian kegiatan komunikasi antara sesama baik dalam berkomunikasi menyampaikan maksud maupun dalam berkomunikasi dalam pembicaraan nasihat atau petua-petua leluhur, hal ini dimaksudkan adalah kata-kata “Galigo” kata sindiran yang bermakna.

Biasanya bentuk-bentuk “Galigo” dari Bahasa Lontara Bugis ini didengar pada saat ada peminanan / pelamaran, pesta perkawinan serta penerimaan tamu. Bukan hanya itu tapi semua dapat dilakukan diucapkan dalam kehidupan berkomunikasi dengan sesamanya. Salah satu ucapan kata Galigo dikala kita menerima tamu ialah :

“Topole enre’ni’ mai ri bola, majeppu pole-inittu bola malappa, punnae bola massagena. talesso tatudang tejjali tettappere banna mase-mase”,

Makna yang terkandung di dalam ungkapan kata Galigo ini ialah Tuan rumah mengundang orang yang datang (tamunya) dan menyampaikan kerelaannya menerima tamunya, kemudian merendahkan diri tidak punya apa-apa, namun yang ada adalah keakraban antara kita.

HUNIAN VERTIKAL, Untuk siapa ?

sumber gambar : mumbailive.com secara fundamental, pembangunan hunian vertikal pada kawasan perkotaan adalah suatu bentuk penataan ruan...